Selasa, 22 Desember 2015

Tips Cara Merawat Baterai Laptop Agar Tetap Awet

Kali ini di tujukan bagi anda yang memiliki laptop namun mengalami kendala dalam hal merawatnya. Baterai merupakan salah satu perangkat yang utama keberadaannya di dalam perangkat laptop karena merupakan sebagai usmber utama daya yang sangat di butuhkan oleh laptop tersebut. Penyebab kerusakan laptop tidak selalu di timbulkan oleh software saja namun juga perangkat hardwarenya. Maka dari itu kita wajib menjaganya agar laptop milik kita memiliki umur yang panjang dan selalu dalam keadaan baik.
baterai-laptop
Hal yang sering kita jumpai adalah baterai yang cepat drop atau habis dayanya. Padahal baru menggunakannya 1-2 jam untuk aktivitas kerja atau pun kita gunakan untuk mengerjakan tugas kuliah atau pun sekolahan dan hal itu sering terjadi para kita tanpa kita sadari akan sangat merugikan kita dan membuat kita untuk senantiasa mencharger baterai dalam waktu yang singkat karena baterai laptop yang kita miliki sudah ngedrop.
Baterai Laptop
Di bawah ini beberapa tips singkat bagaimana Cara Merawat Baterai Laptop anda agar senantiasa awet dan panjang umur dan tentunya akan membuat anda merasa nyaman selama menggunakannya. Silahkan untuk anda simak informasinya seperti berikut ini.
– Jangan menggunakan laptop secara berlebihan. Maksudnya jangan sampai anda menghidupkan laptop anda terlalu lama untuk bekerja atau pun melakukan kegiatan dengan laptop anda.
– Saat pemakaian, pastikan suhu ruangan berada dalam kondisi normal atau tidak terlalu panas. Anda bisa menggunakan cooling pad jika perlu untuk menjaga suhu ruangan anda sedang berada.
– Hindari sebisa mungkin baterai kosong sampai 0%. Langsung charger jika baterai mulai limit.
– Jika sudah penuh, maka segeralah cabut kabel charger laptop Anda.
– Hindari baterai dari air dan panas matahari secara langsung. Hindari juga dari debu yang dapat merusak komponen.
– Jangan menghidupkan laptop yang sedang dicharger. Tunggulah untuk beberapa waktu sampai benar benar baterai laptop dalam keadaan penuh.
– Ketika charge baterai, perhatikan listrik yang dikonsumsi oleh adaptor. Tegangan listrik yang tidak stabil akan membuat adaptor rusak dan performa dari baterai drop.
– Atur kecerahan layar monitor untuk mengurangi penggunaan daya yang berlebihan. Karena seperti yang kita ketahui, smeakin terang layar laptop anda maka semakin banyak konsumsi daya tahan baterai yang di perlukan laptop anda dan daya baterai akan semakin cepat habis.
– Selain itu, rajin-rajinlah membersihkan ventilasi laptop dengan alat khusus yang bisa dibeli di toko komputer.
– Jika baterai laptop anda sudah terlanjut rusak. Maka anda bisa membeli baterai laptop baru yang original agar kualitas yang di dapatkan juga sangat baik walaupun harganya mungkin agak sedikit mahal dari charger kualitas biasan.
– Hindari melepas baterai apabila tiba-tiba listrik padam, karena dapat mempengaruhi perangkat laptop dan mengakibatkan konsleting hardware.
Sangat mudah bukan sebenarnya Cara Merawat Baterai Laptop. Hanya saja semua berawal dari kita sendiri apakah kita mau melakukan hal tersebut untuk kepentingan kita sendiri untuk merawat laptop kesayangan kita. Jika anda sudah mengetahui bagaimana caranya maka saat ini saatnya ada menjaga laptop anda agar tetap awet dan tahan lama.
Sumber : http://viateknologi.com/
Kali ini di tujukan bagi anda yang memiliki laptop namun mengalami kendala dalam hal merawatnya. Baterai merupakan salah satu perangkat yang utama keberadaannya di dalam perangkat laptop karena merupakan sebagai usmber utama daya yang sangat di butuhkan oleh laptop tersebut. Penyebab kerusakan laptop tidak selalu di timbulkan oleh software saja namun juga perangkat hardwarenya. Maka dari itu kita wajib menjaganya agar laptop milik kita memiliki umur yang panjang dan selalu dalam keadaan baik.
baterai-laptop
Hal yang sering kita jumpai adalah baterai yang cepat drop atau habis dayanya. Padahal baru menggunakannya 1-2 jam untuk aktivitas kerja atau pun kita gunakan untuk mengerjakan tugas kuliah atau pun sekolahan dan hal itu sering terjadi para kita tanpa kita sadari akan sangat merugikan kita dan membuat kita untuk senantiasa mencharger baterai dalam waktu yang singkat karena baterai laptop yang kita miliki sudah ngedrop.
Baterai Laptop
Di bawah ini beberapa tips singkat bagaimana Cara Merawat Baterai Laptop anda agar senantiasa awet dan panjang umur dan tentunya akan membuat anda merasa nyaman selama menggunakannya. Silahkan untuk anda simak informasinya seperti berikut ini.
– Jangan menggunakan laptop secara berlebihan. Maksudnya jangan sampai anda menghidupkan laptop anda terlalu lama untuk bekerja atau pun melakukan kegiatan dengan laptop anda.
– Saat pemakaian, pastikan suhu ruangan berada dalam kondisi normal atau tidak terlalu panas. Anda bisa menggunakan cooling pad jika perlu untuk menjaga suhu ruangan anda sedang berada.
– Hindari sebisa mungkin baterai kosong sampai 0%. Langsung charger jika baterai mulai limit.
– Jika sudah penuh, maka segeralah cabut kabel charger laptop Anda.
– Hindari baterai dari air dan panas matahari secara langsung. Hindari juga dari debu yang dapat merusak komponen.
– Jangan menghidupkan laptop yang sedang dicharger. Tunggulah untuk beberapa waktu sampai benar benar baterai laptop dalam keadaan penuh.
– Ketika charge baterai, perhatikan listrik yang dikonsumsi oleh adaptor. Tegangan listrik yang tidak stabil akan membuat adaptor rusak dan performa dari baterai drop.
– Atur kecerahan layar monitor untuk mengurangi penggunaan daya yang berlebihan. Karena seperti yang kita ketahui, smeakin terang layar laptop anda maka semakin banyak konsumsi daya tahan baterai yang di perlukan laptop anda dan daya baterai akan semakin cepat habis.
– Selain itu, rajin-rajinlah membersihkan ventilasi laptop dengan alat khusus yang bisa dibeli di toko komputer.
– Jika baterai laptop anda sudah terlanjut rusak. Maka anda bisa membeli baterai laptop baru yang original agar kualitas yang di dapatkan juga sangat baik walaupun harganya mungkin agak sedikit mahal dari charger kualitas biasan.
– Hindari melepas baterai apabila tiba-tiba listrik padam, karena dapat mempengaruhi perangkat laptop dan mengakibatkan konsleting hardware.
Sangat mudah bukan sebenarnya Cara Merawat Baterai Laptop. Hanya saja semua berawal dari kita sendiri apakah kita mau melakukan hal tersebut untuk kepentingan kita sendiri untuk merawat laptop kesayangan kita. Jika anda sudah mengetahui bagaimana caranya maka saat ini saatnya ada menjaga laptop anda agar tetap awet dan tahan lama.
Sumber : http://viateknologi.com/

Senin, 21 Desember 2015

Menanamkan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar

Pada saat ini, karakter merupakan salah satu hal yang sangat jarang ditemui di masyarakat. Karena bisa dilihat dari sering ditemuinya ketidakadilan serat kebohongan yang sering dilakukan di masyarakat. Baik dari tingkat bawah hingga tingkat yang tinggi. Karakter sendiri merupakan cara berpikir serta berperilaku menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup saling bekerja sama baik di tingkat keluarga hingga berbangsa dan bernegara. Sedangkan individu yang memiliki karakter baik yaitu individu yang selalu bisa membuat keputusan serta mau mempertanggungjawabkan dari keputusan yang diambilnya tersebut. Sebenarnya memiliki karakter yang baik sudah ada di dalam diri tiap manusia sejak lahir. Akan tetapi untuk tetap menjaga karakter tersebut tentunya harus terus menerus dibina sejak usia dini. Melalui pendidikanlah merupakan salah satu wadah yang bisa menunjang dalam pembentukan suatu karakter.
Pendidikan karakter di Sekolah Dasar merupakan salah satu awal dari penanaman karakter karena masih di dalam tahap perkembangan di dalam dirinya. Karena tidak bisa pungkiri bahwa pada saat ini para generasi mudah tidak mengenali dirinya sebagai bangsa yang beragam suku, kultur sosial serta budaya yang berbeda – beda. Walaupun sebenarnya semua elemen harus bertanggung jawab atas mendidik karakter para generasi penerus bangsa, keluarga tetaplah yang paling utama di dalam hal ini. Akan tetapi untuk saat ini, mungkin dari pengawasan orang tua sendiri juga mengalami kesulitan, karena banyak sekali pada saat ini para orang tua memiliki rutinitas yang padat. Maka dari itulah, pendidikan karakter juga sangat perlu diberikan di sekolah. Dimulai dari taman kanan – kanan ataupun play group.
Oleh sebab itulah peran guru juga menjadi ujung tombak, karena mereka lah yang langsung berhadapan dengan siswa, dan harus memberikan contoh yang baik dalam berperilaku. Apa lagi jika sudah masuk dalam sekolah dasar, karena pendidikan karakter di sekolah dasar juga tidak kalah pentingnya. Jika seorang guru gagal menumbuhkan karakter kepada anak didiknya, yang dikarenakan seorang guru tidak mampu menunjukkan karakter sebagai orang yang di anut. Karena menjadi seorang guru tidak selalu melulu hanya menyampaikan meteri pelajaran saja, tetapi juga harus menjadi inspirasi serta teladan bagi anak didiknya. Jika karakter seorang anak yang sudah terbentuk dari masa kecil sampai lingkungan sosial seperti contoh pada sekolah dasar, makan kelak generasi Indonesia akan menjadi generasi yang memiliki karakter sehingga menjadi penerus bangsa dengan masyarakat yang jujur, adil, dan bertanggung jawab. Seperti perkataan dari Dr. Martin Luther King yang mengatakan kalau “Intelligence plus character, that is the gol of true education”, yang berarti kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir dari pendidikan yang sebenarnya.
Sedangkan pendidikan karakter sendiri yaitu sebuah pendidikan mengenai budi pekerti plus, yaitu juga terdapat beberapa aspek seperti perasaan (feeling), pengetahuan (cognitive), serta tindakan (action). Dan semoga tak lama lagi di setiap sekolah dasar khususnya bisa segera menerapkan pendidik karakter di masing-masing sekolah, agar ke depannya terdapat banyak generasi yang cerdas serta memiliki karakter yang sesuai dengan nilai–nilai luhur bangsa serta Negara.
Sumber : http://dbagus.com/
Pada saat ini, karakter merupakan salah satu hal yang sangat jarang ditemui di masyarakat. Karena bisa dilihat dari sering ditemuinya ketidakadilan serat kebohongan yang sering dilakukan di masyarakat. Baik dari tingkat bawah hingga tingkat yang tinggi. Karakter sendiri merupakan cara berpikir serta berperilaku menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup saling bekerja sama baik di tingkat keluarga hingga berbangsa dan bernegara. Sedangkan individu yang memiliki karakter baik yaitu individu yang selalu bisa membuat keputusan serta mau mempertanggungjawabkan dari keputusan yang diambilnya tersebut. Sebenarnya memiliki karakter yang baik sudah ada di dalam diri tiap manusia sejak lahir. Akan tetapi untuk tetap menjaga karakter tersebut tentunya harus terus menerus dibina sejak usia dini. Melalui pendidikanlah merupakan salah satu wadah yang bisa menunjang dalam pembentukan suatu karakter.
Pendidikan karakter di Sekolah Dasar merupakan salah satu awal dari penanaman karakter karena masih di dalam tahap perkembangan di dalam dirinya. Karena tidak bisa pungkiri bahwa pada saat ini para generasi mudah tidak mengenali dirinya sebagai bangsa yang beragam suku, kultur sosial serta budaya yang berbeda – beda. Walaupun sebenarnya semua elemen harus bertanggung jawab atas mendidik karakter para generasi penerus bangsa, keluarga tetaplah yang paling utama di dalam hal ini. Akan tetapi untuk saat ini, mungkin dari pengawasan orang tua sendiri juga mengalami kesulitan, karena banyak sekali pada saat ini para orang tua memiliki rutinitas yang padat. Maka dari itulah, pendidikan karakter juga sangat perlu diberikan di sekolah. Dimulai dari taman kanan – kanan ataupun play group.
Oleh sebab itulah peran guru juga menjadi ujung tombak, karena mereka lah yang langsung berhadapan dengan siswa, dan harus memberikan contoh yang baik dalam berperilaku. Apa lagi jika sudah masuk dalam sekolah dasar, karena pendidikan karakter di sekolah dasar juga tidak kalah pentingnya. Jika seorang guru gagal menumbuhkan karakter kepada anak didiknya, yang dikarenakan seorang guru tidak mampu menunjukkan karakter sebagai orang yang di anut. Karena menjadi seorang guru tidak selalu melulu hanya menyampaikan meteri pelajaran saja, tetapi juga harus menjadi inspirasi serta teladan bagi anak didiknya. Jika karakter seorang anak yang sudah terbentuk dari masa kecil sampai lingkungan sosial seperti contoh pada sekolah dasar, makan kelak generasi Indonesia akan menjadi generasi yang memiliki karakter sehingga menjadi penerus bangsa dengan masyarakat yang jujur, adil, dan bertanggung jawab. Seperti perkataan dari Dr. Martin Luther King yang mengatakan kalau “Intelligence plus character, that is the gol of true education”, yang berarti kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir dari pendidikan yang sebenarnya.
Sedangkan pendidikan karakter sendiri yaitu sebuah pendidikan mengenai budi pekerti plus, yaitu juga terdapat beberapa aspek seperti perasaan (feeling), pengetahuan (cognitive), serta tindakan (action). Dan semoga tak lama lagi di setiap sekolah dasar khususnya bisa segera menerapkan pendidik karakter di masing-masing sekolah, agar ke depannya terdapat banyak generasi yang cerdas serta memiliki karakter yang sesuai dengan nilai–nilai luhur bangsa serta Negara.
Sumber : http://dbagus.com/

Minggu, 20 Desember 2015

Fenomena Gadget Pada Anak Sekolah Dasar



Handphone (HP) sudah merupakan kebutuhan pokok di masyarakat pada era sekarang. Bahkan di masyarakat ekonomi menengah ke bawah pun HP bukan lagi barang langka. Dalam kelompok usia pengguna, anak-anak sekolah dasar sampai mereka yang telah berusia lanjut memegang alat komunikasi ini.

Ragam HP juga semakin canggih. Pada era sekarang HP telah banyak dilengkapi dengan fitur-fitur canggih, misalnya kamera, mp3, games, internet, dan banyak fitur lainnya. Semalin banyak fitur yang dimiliki oleh sebuah HP, makin canggihlah HP tersebut.
Pada segi-segi tertentu, HP mereprensentasikan status sosial seseorang. Semakin atas status sosial seseorang, harus semakin canggih pula HP yang dimiliki. Tetapi untuk seseorang yang berstatus sosial menengah ke bawah, HP hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antarsesama.
Kemarakan penggunaan HP dewasa ini menjadi peluang bagi kalangan tertentu untuk memanfaatkan dengan berbagai kreatifitas. Misalnya untuk share ilmu, konsultasi, dan sebagainya. Secara fleksibel, mereka bisa tetap saling bertukar pikiran dengan berkomunikasi tanpa harus bertatap muka secara langsung.
Bekal HP dan Gadget
Tulisan ini akan mencoba mengaitkan fenomena penggunaan HP itu di dunia anak-anak, yang tentu terkait dengan Psikologi, tepatnya Psikologi Perkembangan Anak, yaitu cabang dari Psikologi yang mempelajari perkembangan dan perubahan aspek kejiwaan pada anak.
Menurut teori Erickson, perilaku anak usia 6-12 tahun sudah mulai terintergrasi. Mereka akan menggunakan energi fisik dan psikologis untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, sehingga anak pada usia ini rajin dalam melakukan sesuatu. Apabila dalam tahap ini anak terlalu mendapat tuntutan dari lingkungan dan tidak berhasil memenuhinya, maka akan timbul rasa rendah diri.
Pada sisi lain, dampak dari kemajuan IPTEK, secara tidak sadar kita telah diperbudak oleh teknologi. Kita menjadi lebih individual dengan adanya “teman bermain” yang setia, dan menjadi gelisah atau sedih karena jauh dari HP. Memang secara garis besar HP merupakan alat komunikasi yang moderen, tetapi kita juga harus tahu alat ini bisa menjadi musuh bagi kita, terutama anak-anak.
Dampak positif yang didapatkan anak adalah ilu tentang teknologi yang bisa menambah pengetahuannya, tetapi di samping itu juga dampak negatif berupa sikap ketagihan dengan barang tersebut dan bisalupa dengan tugas utamanya. Bahkan ada beberapa anak yang sudah lebih dahulu mendewasakan diri karena melihat informasi yabg tidak layak dilihat oleh anak seumur itu.
Perkembangan semacam itu akan mempermudah pengguna HP untuk melakukan semua kegiatannya. Mulai dari urusan pribadi, hiburan, bahkan bisnis. Alasan inilah yang menjadikan orangtua membekali anak-anaknya dengan HP atau gadget. Mereka beralasan agar lebih mudah memantau kegiatan dan berkomunikasi dengan anak-anaknya, karena mungkin memang mereka terlalu sibuk sehingga tidak bisa mendampingi anak-anaknya.
Orangtua zaman sekarang terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Mereka lebih mementingkan materi untuk hidup kehidupan keluarganya agar hidup berkecukupan ketimbang memikirkan anak-anaknya. Mereka berpikir memenuhi kebutuhan fisik anak lebih utama dibanding kebutuhan jiwanya. Selain itu, mereka beranggapan bekerja keras adalah bekerja siang dan malam tanpa henti, dan tidak mau berpikir tentang keadaan anak dan keluarganya.
Kebanyakan orangtua zaman sekarang menyerahkan pola asuh anak kepada pembantu ketimbang diasuh sendiri. Mereka lebih sering memfasilitasi anak-anaknya agar tidak merepotkan orangtua. Mungkin sebagian anak begitu menikmati fasilitas ini, sehingga menjadikan meraka terlalu konsumtif pada HP atau gadget.
Penggunaan HP telah mempengaruhi anak SD untuk tren ini. Mereka berpikiran, tanpa HP akan dianggap ketinggalan zaman. Dan, sekarang tidak sedikit siswa yang menyalahgunakannya, tercermin dari banyaknya siswa SD yang menggunakan untuk membuka situs-situs porno.
Kurangnya perhatian orangtua, dan pengalihan asuh kepada pembantu, membuat pergaulan anak tidak terkontrol dan cenderung negatif. Perasaan dan emosi anak akan menjadi labil. Mereka mudah dipengaruhi oleh orang-orang yang negatif dalam pergaulannya.
Membatasi, Mendampingi
Dampak negatif itu bisa kita batasi dengan memblokir situs-situs yang dirasa berbahaya untuk anak-anak SD, membatasi penggunaan HP atau gadget untuk waktu-waktu tertentu, atau mendampingi saat anak-anak menggunakan alat-alat tersebut. Bila perlu dari pihak sekolah juga harus lebih mengawasi atau meminimalisasi dampak buruknya. Orangtua juga dapat membantu anak dalam pemakaian HP atau gadget, misalnya dengan memberi perhatian yang lebih, mendampingianak ketika berasa di rumah atau lingkungan rumah.
Dampak gadget pada anak yang terasa paling nyata adalah penurunan dalam kemampuan bersosialisasi. Anak yang terlalu asyik bermain dengan gadget menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar, sehingga tidak memahami etika bersosialisasi. Selain itu, anak yang mengakses situs jejaring di dunia maya secara berlebihan juga dapat membuat anak berpikir bahwa mencari teman bisa dilakukan melalui internet, dan melupakan teman-teman yang ada di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, agar gadget dapat memberikan dampak positif pada perkembangan anak, kendalikan pemakaian gadget agar tidak berlebihan.
Selain dampak pada perkembangan kecerdasan, dampak gadget pada perkembangan anak juga berpengaruh pada perkembangan mata anak. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan gadget secara berlebihan dapat memperberat kerja otot mata dalam mengatur fokus, dan menimbulkan ketegangan mata. Hal ini dapat mempercepat timbulnya kelainan miopia (mata minus) pada anak-anak. Oleh karena itu, ada baiknya sering-sering memeriksakan kesehatan mata anak, untuk mengetahui dampak penggunaan gadget secara berlebihan pada mata.

Sumber : http://blog.unnes.ac.id/


Handphone (HP) sudah merupakan kebutuhan pokok di masyarakat pada era sekarang. Bahkan di masyarakat ekonomi menengah ke bawah pun HP bukan lagi barang langka. Dalam kelompok usia pengguna, anak-anak sekolah dasar sampai mereka yang telah berusia lanjut memegang alat komunikasi ini.

Ragam HP juga semakin canggih. Pada era sekarang HP telah banyak dilengkapi dengan fitur-fitur canggih, misalnya kamera, mp3, games, internet, dan banyak fitur lainnya. Semalin banyak fitur yang dimiliki oleh sebuah HP, makin canggihlah HP tersebut.
Pada segi-segi tertentu, HP mereprensentasikan status sosial seseorang. Semakin atas status sosial seseorang, harus semakin canggih pula HP yang dimiliki. Tetapi untuk seseorang yang berstatus sosial menengah ke bawah, HP hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antarsesama.
Kemarakan penggunaan HP dewasa ini menjadi peluang bagi kalangan tertentu untuk memanfaatkan dengan berbagai kreatifitas. Misalnya untuk share ilmu, konsultasi, dan sebagainya. Secara fleksibel, mereka bisa tetap saling bertukar pikiran dengan berkomunikasi tanpa harus bertatap muka secara langsung.
Bekal HP dan Gadget
Tulisan ini akan mencoba mengaitkan fenomena penggunaan HP itu di dunia anak-anak, yang tentu terkait dengan Psikologi, tepatnya Psikologi Perkembangan Anak, yaitu cabang dari Psikologi yang mempelajari perkembangan dan perubahan aspek kejiwaan pada anak.
Menurut teori Erickson, perilaku anak usia 6-12 tahun sudah mulai terintergrasi. Mereka akan menggunakan energi fisik dan psikologis untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, sehingga anak pada usia ini rajin dalam melakukan sesuatu. Apabila dalam tahap ini anak terlalu mendapat tuntutan dari lingkungan dan tidak berhasil memenuhinya, maka akan timbul rasa rendah diri.
Pada sisi lain, dampak dari kemajuan IPTEK, secara tidak sadar kita telah diperbudak oleh teknologi. Kita menjadi lebih individual dengan adanya “teman bermain” yang setia, dan menjadi gelisah atau sedih karena jauh dari HP. Memang secara garis besar HP merupakan alat komunikasi yang moderen, tetapi kita juga harus tahu alat ini bisa menjadi musuh bagi kita, terutama anak-anak.
Dampak positif yang didapatkan anak adalah ilu tentang teknologi yang bisa menambah pengetahuannya, tetapi di samping itu juga dampak negatif berupa sikap ketagihan dengan barang tersebut dan bisalupa dengan tugas utamanya. Bahkan ada beberapa anak yang sudah lebih dahulu mendewasakan diri karena melihat informasi yabg tidak layak dilihat oleh anak seumur itu.
Perkembangan semacam itu akan mempermudah pengguna HP untuk melakukan semua kegiatannya. Mulai dari urusan pribadi, hiburan, bahkan bisnis. Alasan inilah yang menjadikan orangtua membekali anak-anaknya dengan HP atau gadget. Mereka beralasan agar lebih mudah memantau kegiatan dan berkomunikasi dengan anak-anaknya, karena mungkin memang mereka terlalu sibuk sehingga tidak bisa mendampingi anak-anaknya.
Orangtua zaman sekarang terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Mereka lebih mementingkan materi untuk hidup kehidupan keluarganya agar hidup berkecukupan ketimbang memikirkan anak-anaknya. Mereka berpikir memenuhi kebutuhan fisik anak lebih utama dibanding kebutuhan jiwanya. Selain itu, mereka beranggapan bekerja keras adalah bekerja siang dan malam tanpa henti, dan tidak mau berpikir tentang keadaan anak dan keluarganya.
Kebanyakan orangtua zaman sekarang menyerahkan pola asuh anak kepada pembantu ketimbang diasuh sendiri. Mereka lebih sering memfasilitasi anak-anaknya agar tidak merepotkan orangtua. Mungkin sebagian anak begitu menikmati fasilitas ini, sehingga menjadikan meraka terlalu konsumtif pada HP atau gadget.
Penggunaan HP telah mempengaruhi anak SD untuk tren ini. Mereka berpikiran, tanpa HP akan dianggap ketinggalan zaman. Dan, sekarang tidak sedikit siswa yang menyalahgunakannya, tercermin dari banyaknya siswa SD yang menggunakan untuk membuka situs-situs porno.
Kurangnya perhatian orangtua, dan pengalihan asuh kepada pembantu, membuat pergaulan anak tidak terkontrol dan cenderung negatif. Perasaan dan emosi anak akan menjadi labil. Mereka mudah dipengaruhi oleh orang-orang yang negatif dalam pergaulannya.
Membatasi, Mendampingi
Dampak negatif itu bisa kita batasi dengan memblokir situs-situs yang dirasa berbahaya untuk anak-anak SD, membatasi penggunaan HP atau gadget untuk waktu-waktu tertentu, atau mendampingi saat anak-anak menggunakan alat-alat tersebut. Bila perlu dari pihak sekolah juga harus lebih mengawasi atau meminimalisasi dampak buruknya. Orangtua juga dapat membantu anak dalam pemakaian HP atau gadget, misalnya dengan memberi perhatian yang lebih, mendampingianak ketika berasa di rumah atau lingkungan rumah.
Dampak gadget pada anak yang terasa paling nyata adalah penurunan dalam kemampuan bersosialisasi. Anak yang terlalu asyik bermain dengan gadget menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar, sehingga tidak memahami etika bersosialisasi. Selain itu, anak yang mengakses situs jejaring di dunia maya secara berlebihan juga dapat membuat anak berpikir bahwa mencari teman bisa dilakukan melalui internet, dan melupakan teman-teman yang ada di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, agar gadget dapat memberikan dampak positif pada perkembangan anak, kendalikan pemakaian gadget agar tidak berlebihan.
Selain dampak pada perkembangan kecerdasan, dampak gadget pada perkembangan anak juga berpengaruh pada perkembangan mata anak. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan gadget secara berlebihan dapat memperberat kerja otot mata dalam mengatur fokus, dan menimbulkan ketegangan mata. Hal ini dapat mempercepat timbulnya kelainan miopia (mata minus) pada anak-anak. Oleh karena itu, ada baiknya sering-sering memeriksakan kesehatan mata anak, untuk mengetahui dampak penggunaan gadget secara berlebihan pada mata.

Sumber : http://blog.unnes.ac.id/

Cara Menciptakan Suasana Sekolah Dasar yang Kondusif




Cara untuk menciptakan suasana sekolah dasar yang kondusif merupakan tugas dan tanggung jawab dari warga sekolah. Hal itu tentunya dambaan bagi seluruh warga yang ada di sekolah, terutama bagi para dewan guru. Dengan suasana sekolah yang kondusif, maka proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Suasana sekolah yang kondusif merupakan salah satu faktor pendukung dalam keberhasilan untuk pembudayaan budi pekerti sebagai corak dan karakter dari pada Bangsa Indonesia sendiri.
Untuk menciptakan suasana sekolah dasar yang kondusif, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu.
1.        Melatih siswa dengan menanamkan keimanan kepada Tuhan.
Keimanan sangat mempengaruhi terhadap perilaku seseorang. Dengan menanamkan dan menumbuhkembangkan keimanan kepada Tuhan sesuai dengan agama masing-masing, diharapkan setiap siswa dapat membina dirinya menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur. Dari hal tersebut, maka pendidikan budi pekerti merupakan pendidikan yang sangat utama dan penting untuk senantiasa ditanamkan pada setiap siswa agar menjadi manusia yang pancasilais sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
2.        Melatih siswa dengan menanamkan ketaqwaan terhadap Tuhan.
Ketaqwaan selangkah lebih baik bila dapat ditanamkan pada siswa sejak dini di lingkungan sekolah dasar. Ketaqwaan merupakan salah satu dasar penentu dalam kualitas yang dimiliki oleh manusia. Lebih jauh lagi, ketaqwaan merupakan cerminan dari nilai keimanan yang berupa perilaku yang tertuang dalam bentuk kewajibannya dalam menjalankan perintah agama dan menjauhi laranganNya.
3.        Melatih dengan menanamkan kejujuran kepada siswa.
Dalam berbagai aspek, sikap dan perilaku yang jujur, tidak curang, berani, dan rela berkorban demi hal yang benar serta mengakui kesalahannya sendiri merupakan sebuah tindakan yang harus diwujudkan dan ditanamkan atau ditumbuhkembangkan dalam kehidupan sehari-hari terhadap hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, dan orang lain.
4.        Keteladanan.
Keteladanan adalah salah satu kunci dalam pembudayaan perilaku untuk berbudi pekerti yang luhur. Keteladanan merupakan sebuah tingkah laku yang memberikan contoh melalui perbuatan atau tindakan secara nyata. Seperti, kepala sekolah dapat memberi keteladanan kepada guru. Sedang guru dapat memberi keteladanan kepada siswanya. demikian pula kakak kelas kepada adik kelasnya.
5.        Menciptakan Suasana Demokratis.
Suasana demokratis merupakan bentuk dalam menghargai hak-hak orang lain dalam menyampaikan pendapat, saran, berekspresi, dan berkreasi. Suasana tersebut merupakan upaya dalam menciptakan suasana lingkungan sekolah yang dapat menunjukkan adanya kebebasan dalam berpendapat dengan sopan dan santun. Pengaruh suasana demokrasi akan memberi pengaruh pada pengembangan budi pekerti terutama sikap saling menghargai dan saling memaafkan.
6.        Kepedulian dan Bentuk Sosial.
Dengan memiliki sikap kepedulian antar sesama teman di sekolah, saling menasehati, saling memberitahukan, saling mengingatkan, saling menyayangi, dan saling melindungi satu sama lain akan menciptakan budaya hidup rukun. Hal ini merupakan bentuk sikap yang positif untuk ditumbuhkembangkan sejak dini di lingkungan sekolah.
7.        Keterbukaan.
Cara ini bermaksud untuk memberikan ruang bagi siswa untuk mengajarkan keterbukaan, terutama yang berkenaan dengan masalah keuangan dan dalam membuat keputusan. Kebiasaan dalam keterbukaan ini akan menghilangkan sikap saling curiga, berburuk sangka, dan menghilangkan fitnah. Keterbukaan ini hendaknya dipraktekkan mulai dari kepala sekolah hingga para siswa.
8.        Kebersamaan.
Kebersamaan dalam hal ini merupakan suasana tata hubungan antar warga sekolah yang tercermin dari sikap dan perilaku seperti tolong menolong, tenggang rasa, saling menghormati, dan keterbukaan. Cara ini bermaksud untuk mempererat hubungan silaturahmi antar warga sekolah mulai dari kepala sekolah, para guru, para siswa, dan juga para wali murid sehingga dapat tercipta suasana persaudaraan ke dalam hubungan masyarakat dengan sekolah yang harmonis.
9.        Keamanan.
Keamanan disini dimaksudkan sebagai pemberi rasa aman dan tenteram, bebas dari rasa takut. Keamanan merupakan modal penting untuk menciptakan suasana sekolah yang harmonis dan menyenangkan.
10.    Ketertiban.
ketertiban merupakan suatu kondisi yang mencerminkan keharmonisan dan keteraturan dalam pergaulan antar warga sekolah. Hal ini tidaklah tercipta dengan sendirinya tetapi harus diupayakan oleh setiap warga sekolah.
11.    Kebersihan.
Dengan terciptanya suasana yang bersih, indah, dan rapi, serta menyegarkan akan memberi kenyamanan dan menyenangkan bagi seluruh warga di sekolah. Lebih dari itu, kebersihan disini meliputi kebersihan fisik dan psikis, jasmaniyah, dan batiniyah. Kebersihan batiniyah kiranya perlu pembinaan seperti sikap jujur, ikhlas, jauh dari sifat iri dan dengki serta dendam. Oleh karenanya, kebersihan merupakan salah satu cara yang sangat penting untuk menanamkan kepada siswa tentang kebersihan.
12.    Sopan Santun.
Sopan santun merupakan sikap dan perilaku yang meliputi tatacara bertindak, dan bertutur kata sesuai dengan norma-norma agama, adat istiadat, dan norma-norma lain yang berlaku di masyarakat. Norma-norma tersebut hendaknya dapat dijadikan acuan untuk menciptakan suasana yang kondusif di sekolah.
13. Guru sebagai pendidik dan pengajar senantiasa dapat menjadi teladan dan contoh yang baik bagi siswanya. berkata dan bertutur kata yang sopan dan baik di depan siswa-siswanya, bertindak secara bijak, membimbing tanpa pilih-pilih. Di hadapan siswa, guru menjadi panutan dan di masyarakat guru juga menjadi sebuah figur yang memiliki jiwa cendikia yang selalu dinilai positif. Kepercayaan ini harus dipertahankan dan terus ditingkatkan.

sumber : http://www.blogwahyu.com



Cara untuk menciptakan suasana sekolah dasar yang kondusif merupakan tugas dan tanggung jawab dari warga sekolah. Hal itu tentunya dambaan bagi seluruh warga yang ada di sekolah, terutama bagi para dewan guru. Dengan suasana sekolah yang kondusif, maka proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Suasana sekolah yang kondusif merupakan salah satu faktor pendukung dalam keberhasilan untuk pembudayaan budi pekerti sebagai corak dan karakter dari pada Bangsa Indonesia sendiri.
Untuk menciptakan suasana sekolah dasar yang kondusif, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu.
1.        Melatih siswa dengan menanamkan keimanan kepada Tuhan.
Keimanan sangat mempengaruhi terhadap perilaku seseorang. Dengan menanamkan dan menumbuhkembangkan keimanan kepada Tuhan sesuai dengan agama masing-masing, diharapkan setiap siswa dapat membina dirinya menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur. Dari hal tersebut, maka pendidikan budi pekerti merupakan pendidikan yang sangat utama dan penting untuk senantiasa ditanamkan pada setiap siswa agar menjadi manusia yang pancasilais sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
2.        Melatih siswa dengan menanamkan ketaqwaan terhadap Tuhan.
Ketaqwaan selangkah lebih baik bila dapat ditanamkan pada siswa sejak dini di lingkungan sekolah dasar. Ketaqwaan merupakan salah satu dasar penentu dalam kualitas yang dimiliki oleh manusia. Lebih jauh lagi, ketaqwaan merupakan cerminan dari nilai keimanan yang berupa perilaku yang tertuang dalam bentuk kewajibannya dalam menjalankan perintah agama dan menjauhi laranganNya.
3.        Melatih dengan menanamkan kejujuran kepada siswa.
Dalam berbagai aspek, sikap dan perilaku yang jujur, tidak curang, berani, dan rela berkorban demi hal yang benar serta mengakui kesalahannya sendiri merupakan sebuah tindakan yang harus diwujudkan dan ditanamkan atau ditumbuhkembangkan dalam kehidupan sehari-hari terhadap hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, dan orang lain.
4.        Keteladanan.
Keteladanan adalah salah satu kunci dalam pembudayaan perilaku untuk berbudi pekerti yang luhur. Keteladanan merupakan sebuah tingkah laku yang memberikan contoh melalui perbuatan atau tindakan secara nyata. Seperti, kepala sekolah dapat memberi keteladanan kepada guru. Sedang guru dapat memberi keteladanan kepada siswanya. demikian pula kakak kelas kepada adik kelasnya.
5.        Menciptakan Suasana Demokratis.
Suasana demokratis merupakan bentuk dalam menghargai hak-hak orang lain dalam menyampaikan pendapat, saran, berekspresi, dan berkreasi. Suasana tersebut merupakan upaya dalam menciptakan suasana lingkungan sekolah yang dapat menunjukkan adanya kebebasan dalam berpendapat dengan sopan dan santun. Pengaruh suasana demokrasi akan memberi pengaruh pada pengembangan budi pekerti terutama sikap saling menghargai dan saling memaafkan.
6.        Kepedulian dan Bentuk Sosial.
Dengan memiliki sikap kepedulian antar sesama teman di sekolah, saling menasehati, saling memberitahukan, saling mengingatkan, saling menyayangi, dan saling melindungi satu sama lain akan menciptakan budaya hidup rukun. Hal ini merupakan bentuk sikap yang positif untuk ditumbuhkembangkan sejak dini di lingkungan sekolah.
7.        Keterbukaan.
Cara ini bermaksud untuk memberikan ruang bagi siswa untuk mengajarkan keterbukaan, terutama yang berkenaan dengan masalah keuangan dan dalam membuat keputusan. Kebiasaan dalam keterbukaan ini akan menghilangkan sikap saling curiga, berburuk sangka, dan menghilangkan fitnah. Keterbukaan ini hendaknya dipraktekkan mulai dari kepala sekolah hingga para siswa.
8.        Kebersamaan.
Kebersamaan dalam hal ini merupakan suasana tata hubungan antar warga sekolah yang tercermin dari sikap dan perilaku seperti tolong menolong, tenggang rasa, saling menghormati, dan keterbukaan. Cara ini bermaksud untuk mempererat hubungan silaturahmi antar warga sekolah mulai dari kepala sekolah, para guru, para siswa, dan juga para wali murid sehingga dapat tercipta suasana persaudaraan ke dalam hubungan masyarakat dengan sekolah yang harmonis.
9.        Keamanan.
Keamanan disini dimaksudkan sebagai pemberi rasa aman dan tenteram, bebas dari rasa takut. Keamanan merupakan modal penting untuk menciptakan suasana sekolah yang harmonis dan menyenangkan.
10.    Ketertiban.
ketertiban merupakan suatu kondisi yang mencerminkan keharmonisan dan keteraturan dalam pergaulan antar warga sekolah. Hal ini tidaklah tercipta dengan sendirinya tetapi harus diupayakan oleh setiap warga sekolah.
11.    Kebersihan.
Dengan terciptanya suasana yang bersih, indah, dan rapi, serta menyegarkan akan memberi kenyamanan dan menyenangkan bagi seluruh warga di sekolah. Lebih dari itu, kebersihan disini meliputi kebersihan fisik dan psikis, jasmaniyah, dan batiniyah. Kebersihan batiniyah kiranya perlu pembinaan seperti sikap jujur, ikhlas, jauh dari sifat iri dan dengki serta dendam. Oleh karenanya, kebersihan merupakan salah satu cara yang sangat penting untuk menanamkan kepada siswa tentang kebersihan.
12.    Sopan Santun.
Sopan santun merupakan sikap dan perilaku yang meliputi tatacara bertindak, dan bertutur kata sesuai dengan norma-norma agama, adat istiadat, dan norma-norma lain yang berlaku di masyarakat. Norma-norma tersebut hendaknya dapat dijadikan acuan untuk menciptakan suasana yang kondusif di sekolah.
13. Guru sebagai pendidik dan pengajar senantiasa dapat menjadi teladan dan contoh yang baik bagi siswanya. berkata dan bertutur kata yang sopan dan baik di depan siswa-siswanya, bertindak secara bijak, membimbing tanpa pilih-pilih. Di hadapan siswa, guru menjadi panutan dan di masyarakat guru juga menjadi sebuah figur yang memiliki jiwa cendikia yang selalu dinilai positif. Kepercayaan ini harus dipertahankan dan terus ditingkatkan.

sumber : http://www.blogwahyu.com
 
education & technology Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template